Pelajaran
berharga dalam hidup kita akan selalu kita dapatkan disaat kita menjalaninya
bukan tanpa sebuah rencana tapi itulah mungkin yang dinamakan jalan tuhan, kita
belajar hidup tidak mesti dari orang yang sukses tapi bisa jadi dari orang yang
kita menganggapnya kecil tapi mampu merubah kita menuju kejalan yang lebih baik
yang belum tentu orang sukses tersebut mampu mendorang kita menjadi orang yang
lebih baik.
Ini adalah
kisah nyata dalam hidupku
Sebelum
masuk ke Taman kanak-kanak diriku sudah belajar ngaji ditempat pengajian ALKhairat,
dan kemudian setelah itu beberapa kali pindah tempat ngaji mulai dari Al- Azhar
dan terakhir di Al-Munawarah dan saya sangat beruntung memiliki orang tua yang
tidak lupa mengajarkan saya tentang Agama, saat mulai masuk kejenjang SLTA
semua aktifitas ditaman pengajian itu sudah berhenti total seiring mulai
sibuknya dengan kegiatan sekolah yang lebih padat.
Orang tua
saya selalu menekankan untuk tidak lupa ngaji setelah shalat magrib tetapi
kebiasaan itu sedikit demi sedikit mulai terhapus seiring rutinitas sekolah
sampai selesai jenjang perguruan tinggi, walaupun memiliki dasar pernah mengaji
tapi jika tidak pernah lagi membacanya pasti lambat laun cara kita membaca Ayat
suci Al-Quran pasti tidak selancar disaat kita rutin.
Jalan
tuhan kita tidak pernah tau, waktu harus membawaku hampir setahun meninggalkan
Palu menuju Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan Kota SOLO, Kota yang ramai
dan bersih tetapi saya selalu merasa sepi dilingkungan yang sepi. Tetapi dikota
ini saya mulai belajar taat untuk 5 waktu yang sebelumnya 5 waktunya lebih
banyak Bolongnya.
Saat malam
mulai menunjukan redupnya Dalam kesepian saya selalu berjalan kaki menuju
tempat keramain diseputaran daerah di Mess tempat saya tinggal, bertemu dengan
orang-orang yang ramah walaupun saya tidak mengenal orang tersebut dan bertemu
dengan pedagang-pedagang kecil yang berjuang mencari sesuap nasi demi kehidupan
keluarganya.
Dan dari
pedagang kecil itu saya malah menjadi seorang muslim yang dahulunya mungkin
lebih menjadi Islam KTP, Awalnya saya hanya sekedar bertanya pada pedagang Nasi
Goreng yang dia jualannya beserta Istri dan anaknya pasti akan selalu dibawa
jualan mungkin agar bisa diajar pelajaran sekolahnya & juga diajar ngaji
Ibunya sambil bantuan suaminya yg jualan, sambil makan nasi goreng saya
bertanya “Mas… ada nda tempat diArea sini yang pada jualan Al-Quran” Si Mas-nya bertanya balik Dik…. mau beli
Al-Quran ya? Saya jawab iya mas tapi kalau ada yang jualan yang dekat area
sini, kemudian si Mas yang jualan berhenti sejenak goreng Nasi Gorengnya dan
memanggil Istrinya untuk mengambil AL-Quran yg ada di Rumahnya yg mungkin berjarak
100 Meter dari tempatnya jualannya, sambil mendayung sepedanya si Ibu
meninggalkan sejenak anaknya mengambil Al-Quran yang ada dirumahnya untuk
diberikan kesaya.
Selesai
makan saya bayar kmudian si Masnya memberikan Kantongan kresek Hitam dan
Berkata: “ Mas nda usah beli Al-Quran simpan aja uangnya pake Jajan ini
kebetulan ada Al-Quran dari rumah saya kebetulan jarang diPakai karena
tulisannya agak kecil mata Bapak & ibu sudah nda mampu bacanya maklumlah
mas faktor usia makannya skarang sudah beli yang besar ketimbang Al-Quran yang
kecil ini Mabuzir jadi mending aku beri aja ke Adik, jangan Lupa rajin dibacanya
Insya Allah Borokah juga buat Adik dan kami.
Mulai dari
situlah hampir setiap saat habis shalat 5 waktu saya selalu membaca Al-Quran
pemberian pedagang Nasi Goreng goreng sambil di iringi niat smoga dalam setiap
saya baca Al-Quran Smoga Allah memberikan barokanya bukan hanya bagi saya yang membacanya
tetapi juga bagi yang memberikannya. Kebiasaan yang sudah lama saya tidak
lakukan Alhamdulillah mulai saya jalankan kembali Dalam Ibadah dan saya merasa
bisa menjadi seseorang muslim yang lebih baik & taat, ketimbang dari apa
yang saya lakukan sebelumnya.
Dari situ
ada sebuah pelajaran yang saya petik dalam hidupku, bagaimana merubah hidup yang
selalu harus menjadi lebih baik dari hari sebelumnya dan bagaimana saat kita
memberi jangan melihat dari besar kecilnya apa yang kita beri tapi dari niat
dan ketulusannya serta ke ikhlasannya.
Itu salah
satu pengalaman diawal di 2013 Insya Allah di tahun 2014 dan ditahun2 mendatang
selalu ada kebaikan yang kutumei dalam hidupku yang mampu merubah hidupku
menjadi sesuatu yang lebih baik dari apa yang sebelumnya dan menjadi seseorang
yang takut…. Yang takut akan meninggalkan Ibadah, Amiennnn…………….
Keadaan
akan merubah sifat dan tingkah laku seseorang dan apabila sebuah keadaan
merubahmu maka berubalah engkau menjadi yang lebih baik